INEWSFAKTA.COM | Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendorong keterlibatan aktif dunia usaha dalam transformasi infrastruktur nasional menuju arah digitalisasi dan keberlanjutan. Hal ini disampaikan dalam forum Indonesia Construction & Engineering Forum (ICEF) yang berlangsung pada Kamis, 31 Juli 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, KADIN diwakili oleh narasumbernya, Wakil Ketua Umum KADIN, Ir. K. Wirawan, yang tampil membawakan paparan utama bertema “Peran Dunia Usaha dalam Mendorong Digitalisasi Smart Infrastructure”, dan mendapat perhatian luas dari kalangan pemerintah, pelaku industri, serta pengambil kebijakan nasional.
Dalam pemaparannya, Ir. K. Wirawan menekankan bahwa percepatan pembangunan smart infrastructure merupakan kebutuhan strategis di tengah pesatnya urbanisasi dan meningkatnya tuntutan akan mobilitas yang efisien. Infrastruktur cerdas dinilai mampu menjadi fondasi utama dalam penguatan daya saing nasional karena dapat mengoptimalkan sumber daya, mempercepat proses logistik, serta menghadirkan sistem yang terkoneksi dan berkelanjutan.
KADIN memetakan empat komponen utama smart infrastructure, yaitu transportasi cerdas, energi dan utilitas, kawasan gedung, serta logistik dan rantai pasok. Namun demikian, sistem pengadaan infrastruktur saat ini masih menghadapi tantangan signifikan: proses tender yang lambat dan belum adaptif, spesifikasi teknis yang belum berbasis kinerja, lemahnya koordinasi antar pemangku kepentingan, serta risiko logistik dan biaya yang tinggi.
Untuk menjawab tantangan tersebut, KADIN mendorong adopsi sistem pengadaan modern berbasis digital, melalui e-catalogue, e-procurement, serta pemanfaatan teknologi seperti Building Information Modeling (BIM), Geographic Information System (GIS), dan digital twin. Pendekatan ini diyakini mampu memperkuat efisiensi proyek sejak tahap perencanaan hingga operasional.
Sebagai kontribusi nyata dari dunia usaha, KADIN menegaskan komitmennya untuk mendampingi para pelaku industri dalam kegiatan riset dan pengembangan teknologi yang relevan dengan ekosistem smart infrastructure dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Pendampingan ini mencakup penguatan UMKM teknologi, fasilitasi rantai pasok lokal, dan pembentukan ekosistem inovasi berbasis kolaborasi.
Lebih lanjut, KADIN menyampaikan harapannya agar Presiden Republik Indonesia maupun kementerian/lembaga terkait secara aktif melibatkan KADIN dalam agenda implementasi kebijakan TKDN dan transformasi pengadaan infrastruktur nasional. Menurut Ir. K. Wirawan, pelibatan dunia usaha bukan hanya strategis, tetapi juga krusial untuk menjamin bahwa kebijakan yang dijalankan benar-benar menyentuh realitas industri dan mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Pembangunan infrastruktur cerdas tidak bisa dilakukan secara sektoral. Dibutuhkan kolaborasi nasional antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas inovator. KADIN siap menjadi mitra utama dalam memastikan bahwa transformasi ini berjalan cepat, terukur, dan berdampak luas,” ujar Ir. K. Wirawan di sela sesi ICEF 2025.
(red/Maya)