Ketua BERANI DKI Jakarta Rinto Langitan ,S.Th, Kecam Intoleransi Terhadap Pelajar Kristen di Cidahu dan Apresiasi Respons Cepat Polri

Breaking News77 Dilihat
banner 468x60

INEWSFAKTA.COM | Jakarta, 1 Juli 2025* – Ketua *Badan Persaudaraan Antar Iman (BERANI) DKI Jakarta* menyampaikan penyesalan mendalam atas insiden pembubaran paksa dan perusakan retret pelajar Kristen di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat (27/6). Ia juga mengapresiasi langkah cepat *Kepolisian Republik Indonesia (Polri)* yang telah menetapkan tujuh tersangka dalam kasus tersebut .

*Penyesalan atas Trauma yang Dialami Pelajar*
Dalam pernyataannya, Ketua BERANI DKI menegaskan bahwa peristiwa ini tidak hanya melukai korban secara fisik dan materiil, tetapi juga meninggalkan trauma psikologis, terutama bagi anak-anak yang menjadi peserta retret.

banner 336x280

*”Kami sangat menyesalkan tindakan intoleransi yang terjadi di Cidahu. Bagaimana mungkin anak-anak yang sedang belajar nilai-nilai spiritual justru menjadi korban kekerasan? Ini bertentangan dengan semangat kebhinekaan yang seharusnya dijunjung tinggi di Indonesia,”* ujarnya.

Ia juga menyoroti laporan bahwa peserta retret—yang sebagian besar berusia 10-14 tahun—dipaksa keluar di tengah aksi pengrusakan, bahkan menghadapi lemparan batu dan ancaman fisik .

*Apresiasi atas Respons Cepat Polri*
Ketua BERANI DKI memberikan apresiasi tinggi kepada *Kapolda Jawa Barat Irjen Rudi Setiawan* dan jajarannya yang telah menetapkan tujuh tersangka hanya dalam hitungan hari setelah kejadian. Langkah ini dinilai sebagai bentuk komitmen Polri dalam menegakkan hukum dan melindungi kebebasan beragama .

*”Kami berterima kasih kepada Polri yang bertindak tegas. Penetapan tersangka ini membuktikan bahwa negara hadir untuk melindungi semua warga, tanpa terkecuali,”* tegasnya.

*Kritik terhadap Implementasi Toleransi yang Belum Merata*
Meski mengapresiasi penegakan hukum, Ketua BERANI DKI menyayangkan fakta bahwa *nilai-nilai toleransi dan kerukunan yang sering digaungkan oleh pemimpin, termasuk Gubernur Jawa Barat, belum sepenuhnya terinternalisasi di tingkat akar rumput*.

*”Kita sering mendengar pidato tentang kebhinekaan dan persatuan, tetapi realitanya, masih ada masyarakat yang merasa berhak membubarkan kegiatan keagamaan orang lain. Ini menunjukkan bahwa toleransi belum benar-benar hidup dalam praktik sehari-hari,”* ujarnya .

Ia menambahkan, insiden di Cidahu adalah *alarm darurat* bahwa pendidikan multikultural dan sosialisasi tentang hak konstitusional warga negara—seperti kebebasan beribadah—masih harus ditingkatkan, terutama di daerah pedesaan .

*Seruan untuk Kolaborasi Antarumat Beragama*
Sebagai organisasi yang fokus pada dialog antaragama, BERANI DKI mendorong *pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan lembaga keagamaan untuk lebih aktif membangun komunikasi lintas iman* guna mencegah konflik serupa di masa depan.

*”Kami mengajak semua pihak, termasuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)*, untuk memperkuat sosialisasi tentang hidup berdampingan secara damai. Tidak boleh lagi ada kekerasan yang mengatasnamakan agama atau kebenaran sepihak, tegasnya .

*Dukungan untuk Pemulihan Korban*
BERANI DKI juga mendesak *Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)* untuk memberikan pendampingan psikologis bagi korban, khususnya anak-anak yang mengalami trauma .
Kami mendukung upaya Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang memberikan bantuan perbaikan rumah senilai Rp100 juta. Namun, pemulihan mental korban juga harus menjadi prioritas, tambahnya .

*Toleransi Harus Jadi Praktik Nyata*
Ketua BERANI DKI menegaskan bahwa Indonesia tidak akan menjadi bangsa yang besar jika masih ada warga yang merasa terancam hanya karena menjalankan ibadahnya.

*”Kami berharap insiden ini menjadi refleksi bersama. Toleransi bukan sekadar slogan, tapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata, dari tingkat tertinggi hingga lapisan masyarakat paling bawah,”* pungkasnya.

#TolakIntoleransi
#KebhinekaanIndonesia
#BERANIDKIUntukPersaudaraan*

(red)

banner 336x280

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *