Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Papua Serukan Dukungan Untuk Polri dan Perdamaian Abadi di Tanah Papua

Polri512 Dilihat
banner 468x60

INEWSFAKTA.COM | Jakarta, 18 Juni 2025 — Menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-79, yang jatuh pada tanggal 1 Juli mendatang, Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Papua (IKBP), Ayub Faidiban, menyampaikan apresiasi yang tulus atas kerja keras dan dedikasi Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dalam menjaga keamanan nasional dan melindungi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam pernyataannya yang disampaikan dari kediamannya di Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ayub menegaskan bahwa, Polri telah menunjukkan peran strategisnya di tengah berbagai tantangan bangsa, termasuk dalam merespons dinamika keamanan di Papua.

banner 336x280

“Saya Ayub Faidiban, Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Papua. Dengan ini, saya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh kepada Polri atas komitmennya dalam menjaga keamanan, mengayomi masyarakat, dan melindungi bangsa Indonesia secara menyeluruh. Kami melihat bahwa Polri terus berbenah, menunjukkan kerja nyata di lapangan, dan hadir di tengah masyarakat dalam situasi-situasi krusial.

Saya harapkan Polri ke depan akan terus menjadi Polri yang presisi, semakin maju dan sukses dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.”harap Ayub Faidiban.

Ayub juga menyampaikan ucapan selamat Hari Bhayangkara ke-79, seraya menyoroti pentingnya peran Polri dalam menciptakan rasa aman yang merata, termasuk di Papua. Menurutnya, inisiatif Polri selama ini telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat, termasuk warga Papua yang merindukan keamanan dan stabilitas.

“Selamat Hari Bhayangkara ke-79. Semoga Polri tetap semangat, terus menjadi mitra rakyat yang setia, dan semakin dipercaya oleh seluruh lapisan masyarakat. Kami dari Papua juga turut merasakan dampak positif dari berbagai inisiatif Polri yang terus menjangkau pelosok negeri.”kata Ayub Faidiban.

 

Namun demikian, Ayub tidak menampik bahwa hingga kini, tanah Papua masih menghadapi tantangan serius berupa konflik berkepanjangan. Ia menyerukan kepada Polri, TNI, dan seluruh institusi negara agar memberikan perhatian khusus dan intensif demi menciptakan perdamaian yang sejati di Papua.

“Saya berharap baik Polri maupun TNI dapat menyelesaikan konflik yang masih berlangsung di tanah Papua. Orang Papua cinta damai, seperti halnya suku-suku lain di seluruh Indonesia. Jangan biarkan stigma terus menempel pada kami. Papua adalah bagian dari Indonesia yang berhak atas kedamaian dan pembangunan yang merata.”

Sebagai tokoh masyarakat Papua yang aktif dalam jalinan paguyuban lintas daerah, Ayub menegaskan bahwa keamanan saja tidak cukup. Yang dibutuhkan rakyat Papua adalah kehadiran negara dalam wujud nyata: pemerataan pembangunan, pendidikan, pelayanan kesehatan, serta perlindungan atas hak-hak budaya dan tanah adat.

“Saya sebagai Ketua Paguyuban Keluarga Besar Papua menyampaikan harapan agar negara hadir secara utuh di tengah konflik yang telah berlangsung begitu lama. Kepada instansi terkait yang bertugas di Papua — Polri, TNI, pemerintah pusat, dan terutama Presiden Republik Indonesia — kami mohon bantu kami. Bantu rakyat Papua. Pulihkan tanah ini dari luka-luka lama. Jangan biarkan konflik dan kekerasan terus menimpa kami. Kami ingin hidup layak, aman, dan damai.”

Menutup pernyataannya, Ayub Faidiban menyampaikan seruan tegas dan emosional kepada para pemimpin tertinggi di bidang keamanan nasional: Kapolri Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Ia mengajak keduanya untuk bersinergi secara lebih konkret dalam menata kembali tanah Papua.

“Bapak Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Bapak Panglima TNI Agus Subiyanto, kami mohon, mari kita bersama-sama benahi tanah Papua. Papua sangat kaya akan sumber daya alam — dari emas, hasil hutan, laut, hingga kekayaan budaya. Tapi semua kekayaan itu tidak akan berarti jika rakyatnya masih hidup dalam konflik, ketakutan, dan keterbatasan. Orang Papua rindu kedamaian. Orang Papua ingin hidup layak, seperti saudara-saudara kami di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan wilayah Indonesia lainnya.”

Dengan suara penuh ketulusan dan harapan, Ayub Faidiban menutup pesannya sebagai cerminan suara hati rakyat Papua — bahwa masa depan yang damai dan berkeadilan bukan hanya mimpi, tetapi bisa menjadi kenyataan jika seluruh elemen bangsa mau bersatu dan bertindak nyata.

(red)

banner 336x280

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *