Koperasi: Lembaga Ekonomi Pancasila yang Siap Memenangkan Perang Ekonomi

EKONOMI78 Dilihat
banner 468x60

INEWFAKTA.COM | Jakarta – Dalam narasi reflektif dan strategis bertajuk “Koperasi Itu Lembaga Ekonomi Pancasila,” Yudhie Haryono, CEO Nusantara Centre, menegaskan bahwa kunci untuk memenangkan perang ekonomi global adalah dengan menyehatkan agensi dan lembaga-lembaga ekonomi berbasis ideologi Pancasila—terutama koperasi. Selasa 24 Juni 2025

“Ini adalah lembaga ekonomi yang tidak berutang dari masa depan untuk melunasi hutang masa silam,” tegas Yudhie. Ia menambahkan bahwa hanya dengan koperasi dan BUMN yang kuat dan profesional, bangsa Indonesia dapat keluar dari tekanan ekonomi global dan ketimpangan domestik.

banner 336x280

Revitalisasi Koperasi: Jalan Konstitusional dan Ideologis

Yudhie menekankan bahwa koperasi secara ontologis adalah lembaga milik anggota yang dikelola secara demokratis untuk meningkatkan kesejahteraan dan martabat bersama. Namun selama ini, koperasi menghadapi lima tantangan besar: keterbatasan modal, pengelolaan yang tidak profesional, konflik internal, akses pasar yang lemah, serta ketergantungan berlebih pada anggota.

Untuk menjawab tantangan ini, ia mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto yang meluncurkan program Koperasi Merah Putih dan mendorong Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) terlibat aktif dalam pembiayaan dan advokasi koperasi.

Enam Langkah Strategis Koperasi Menuju Kemenangan Ekonomi

Yudhie menguraikan enam langkah besar untuk menjadikan koperasi sebagai kekuatan ekonomi nasional:

1. Menjadikan koperasi sebagai historical bloc, aliansi strategis sosial-politik untuk memenangkan perang ekonomi.

2. Membangun koperasi sebagai narasi perlawanan terhadap dominasi ekonomi neoliberal dan korporatisme global.

3. Menjadikan koperasi sebagai kekuatan utama kementerian, bukan sekadar pelengkap birokrasi.

4. Membangun sistem big data koperasi, agar adaptif dan unggul dalam persaingan ekonomi digital.

5. Menanamkan ideologi dan kesiapan tempur dagang dalam setiap koperasi: mandiri, cerdas, dan loyal pada bangsa.

6. Menjadikan koperasi sebagai lembaga yang mandiri, modern, bermartabat, dan menyemesta, dengan filosofi: theo-antro-eco centris.

 

“Koperasi harus menjadi alat perjuangan dan pilar konstitusional untuk menghadirkan kesejahteraan seluruh rakyat, bukan alat monopoli segelintir elit atau suku, ras, dan keluarga tertentu,” ungkap Yudhie.

Pesan Moral dan Seruan Perubahan

Sebagai penutup, Yudhie mengingatkan bahwa kesuksesan hanya bisa diraih oleh mereka yang bersungguh-sungguh dan tak pernah menyerah. Namun ia juga mengingatkan agar lembaga koperasi dan kementeriannya dijauhkan dari tangan para koruptor, pengkhianat, dan penjudi.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Yohan Yudistira
Koordinator Liputan Nasional
📞 +62-8xxx-xxxx-xxxx
📧 press@nusantaracentre.or.id

banner 336x280

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *