RS Dinda Jati Uwung Tangkot Dikecam Akibat Lambat Menangani Pasien BPJS, Putra Seorang Wartawan Media Online

Berita57 Dilihat
banner 468x60

INEWSFAKTA.COM | KOTA TANGERANG – Pelayanan terhadap pasien BPJS di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Dinda Jati Uwung, Kota Tangerang, Provinsi Banten, menuai sorotan tajam dari keluarga pasien. Putra kedua dari Hasan Hariri, seorang jurnalis media online yang dikenal dengan sapaan Kang Hariri, mengalami keterlambatan penanganan saat dibawa ke rumah sakit pada Minggu malam (26/10/2025).

M. Adriansyah, putra Kang Hariri yang merupakan santri Pondok Pesantren Al-Mansyuriyah Sepatan, dibawa dari kediamannya di Kampung Bunder RT 008 RW 02, Kelurahan Bunder, Kecamatan Cikupa, dan tiba di RS Dinda pada pukul 19.56 WIB dengan keluhan demam tinggi. Namun, hingga pukul 23.00 WIB, pasien belum mendapatkan penanganan yang memadai dari dokter. Petugas medis (perawat) hanya melakukan pemeriksaan tensi, timbang badan, cek suhu badan, dan menanyakan keluhan sakit, tanpa ada tindak lanjut penanganan yang memadai dari dokter,” ujar Kang Hariri.

banner 336x280

Kang Hariri menambahkan, keluarga pasien sangat kecewa dengan pelayanan di RS Dinda, terutama karena tidak adanya tindakan cepat dari dokter dan kurangnya fasilitas, seperti ketersediaan tempat tidur di ruang IGD yang penuh. “Saya merasa anak saya terlantar dan sangat kecewa dengan pelayanan di RS Dinda, terutama karena lambatnya penanganan pasien BPJS. Dengan berat hati, saya memutuskan untuk membawa putra saya pindah ke rumah sakit lain,” ungkapnya.

Seorang pasien BPJS lansia dari Kecamatan Pasar Kemis yang ditemui Kang Hariri menuturkan, “Pasien BPJS seperti kami ini memang sering mengalami hal seperti ini. Harus menunggu berjam-jam tanpa ada tindakan dokter yang jelas. Saya sudah tua dan sakit, tetapi harus menunggu lama tanpa penanganan yang memadai. Akhirnya, saya memutuskan untuk mencari rumah sakit lain yang lebih baik, seperti RS Hermina, RS AN-NISA, atau lainnya. Semoga mereka bisa memberikan pelayanan yang lebih baik,” ujarnya dengan nada kesal.

Di tempat yang sama, seorang pasien BPJS perempuan berusia 1 tahun dari Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, juga mengalami demam tinggi. Meskipun anak tersebut terus menangis di pangkuan ibunya, tidak ada tindakan serius dari dokter. Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat anak tersebut masih sangat kecil dan membutuhkan penanganan medis yang cepat dan tepat.

Kritik ini menjadi perhatian penting bagi RS Dinda untuk meningkatkan kualitas pelayanan, terutama bagi pasien BPJS. Dengan peningkatan pelayanan, diharapkan rumah sakit dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pasien dan keluarga.

Red/Hariri

banner 336x280

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *