INEWSFAKTA.COM | Pemalang — Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan bahwa kebangkitan PT Wongso Bersaudara merupakan bukti nyata perhatian Polri dalam mengangkat kembali industri dalam negeri sekaligus menyalurkan buruh korban pemutusan hubungan kerja (PHK) agar kembali memperoleh pekerjaan. Langkah tersebut dinilai berperan penting dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di tengah tantangan sektor industri, Jumat (19/12).
Hal tersebut disampaikan Said Iqbal saat memberikan sambutan dalam kegiatan perusahaan yang dihadiri jajaran Polri, pemerintah daerah, manajemen PT Wongso Bersaudara, serta para pekerja yang kembali terserap bekerja. Ia menilai Polri telah mengambil peran strategis dalam memastikan industri nasional tetap berjalan sehingga buruh tidak terus-menerus menjadi korban PHK.
“Ini visinya Pak Presiden lho. Bukan hanya Pak Kapolri, tapi diterjemahkan oleh Pak Kapolri dengan cerdas. Pak Wakapolri juga cerdas. Jadi ini visi besar yang nyambung dari atas sampai ke bawah,” ujar Said Iqbal.
Menurutnya, perhatian Polri terhadap keberlangsungan industri dalam negeri sejalan dengan arah kebijakan nasional yang mendorong kepastian pasar bagi produsen lokal, sehingga industri mampu menyerap tenaga kerja secara berkelanjutan.
“Pak Presiden bilang, nanti setiap pegawai negeri tiga setel pakaian setahun, anak SD tiga setel setahun, TNI-Polri tiga setel setahun, semua aparatur negara tiga setel setahun. Bisa dibayangkan kekuatan industri domestik kita,” katanya.
Said Iqbal menilai kebijakan tersebut menciptakan kepastian permintaan yang berdampak langsung pada kebangkitan industri nasional dan penyerapan kembali buruh korban PHK, sehingga perputaran ekonomi tetap berada di dalam negeri.
“Karena apa? Karena ada pasar, ada produsen. Wong di sini bisa kok, wong di sini bisa dikerjain. Uang negara enggak perlu lari ke luar negeri,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa perhatian negara terhadap industri dalam negeri merupakan bagian dari prinsip ekonomi nasional yang telah lama diperjuangkan dan kini diwujudkan melalui kolaborasi lintas sektor, termasuk peran aktif Polri.
“Pak Presiden Prabowo ini konsisten. Lima belas tahun lalu waktu di Hambalang, beliau sudah bicara Pasal 33 UUD 1945. Perekonomian disusun dengan sistem kekeluargaan. Kekeluargaan itu artinya produksi dalam negeri,” ungkapnya.
Dalam konteks tersebut, Said Iqbal menilai keterlibatan Polri dalam mendukung kebangkitan PT Wongso Bersaudara menjadi contoh konkret bagaimana negara hadir membantu industri nasional sekaligus memberikan solusi bagi buruh yang terdampak PHK.
“Kita ucapkan terima kasih kepada jajaran Polri, wabil khusus Pak Kapolri, Pak Wakapolri, dan seluruh PJU-nya yang telah memberikan pekerjaan,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya hubungan industrial yang sehat antara buruh dan perusahaan agar kebangkitan industri dapat berkelanjutan dan kesejahteraan pekerja meningkat.
“Di dalam perusahaan itu seperti mobil. Ban kanan buruh, ban kiri perusahaan. Kalau muternya searah, mobil jalan. Kalau berlawanan, enggak akan jalan, bisa tutup,” katanya.
Said Iqbal mendorong para pekerja untuk bekerja dengan sungguh-sungguh agar perusahaan dapat tumbuh dan terus membuka lapangan kerja.
“Kalau sudah sejahtera, minta naik gaji sama perusahaan. Itu wajib. Tapi bekerjalah dulu, berusahalah dulu,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Said Iqbal kembali mengapresiasi peran Polri, pemerintah daerah, dan manajemen PT Wongso Bersaudara yang dinilainya telah bersama-sama mengangkat industri dalam negeri serta menyalurkan buruh korban PHK agar kembali memiliki harapan dan penghidupan.
“Terima kasih Kepolisian Republik Indonesia, terima kasih Pak Gubernur yang telah memberikan ruang untuk investasi. Wongso Bersaudara tetaplah maju. Tantangan dan harapan ada di tanganmu, tapi tetap percaya pada Tuhan,” pungkasnya..
(red)
















