INEWSFAKTA.COM | Jakarta, 25 September 2025 – Dalam rangka memperingati World Lung Day 2025, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Paru Sehat, Hidup Sehat”. Acara ini dihadiri oleh dokter spesialis paru, tenaga kesehatan, akademisi, serta perwakilan pemerintah dan media. Peringatan tahunan ini menegaskan kembali pentingnya kesadaran publik terhadap kesehatan paru-paru sebagai bagian vital dari kualitas hidup.
Ketua panitia, dr. Made Nian Anggara, Sp.P, dalam laporannya menyampaikan bahwa berbagai program kerja bidang pulmonologi terus diperkuat, termasuk kelompok kerja (pokja) rokok, gawat napas, sleep apnea, tuberkulosis, serta pengembangan terapi terbaru. “Kami ingin memastikan bahwa isu kesehatan paru mendapatkan perhatian serius, baik dari kalangan medis maupun masyarakat luas. Peringatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi momentum untuk menggerakkan aksi kolektif menjaga kesehatan paru,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, dr. Alfian Nur Rosyid, Sp.P(K) menyoroti masih tingginya beban penyakit paru kronis di Indonesia. Menurutnya, asma, PPOK, dan gangguan pernapasan akibat polusi udara masih mendominasi masalah kesehatan masyarakat. “Gangguan pernapasan yang tampak sederhana bisa berakibat fatal bila tidak ditangani sejak dini. Karena itu, langkah promotif dan preventif harus diperkuat, mulai dari edukasi pola hidup sehat, menghindari rokok, menjaga lingkungan, hingga pemeriksaan kesehatan berkala,” jelas dr. Alfian.
Sementara itu, dr. Arief Riadi Arifin, Sp.P(K), MARS, menekankan pentingnya dukungan kebijakan dan kesadaran publik. Ia mengingatkan bahwa penyakit paru merupakan penyebab kematian yang signifikan di dunia maupun di Indonesia. “Kita masih menghadapi tantangan tuberkulosis, kanker paru, pneumonia, hingga infeksi jamur paru seperti candidiasis dan histoplasmosis yang semakin meningkat. Faktor lingkungan seperti polusi udara, asap rokok, serta deforestasi memperburuk situasi ini,” terangnya.
Dr. Arief menambahkan, “Kesehatan paru bukan hanya isu medis, melainkan juga masalah lingkungan dan kebijakan publik. Udara bersih adalah hak setiap warga negara. Pemerintah, dunia medis, dan masyarakat harus bersinergi agar akses layanan kesehatan paru merata di seluruh Indonesia.”
PDPI juga menyoroti peluang pemanfaatan inovasi di bidang medis, seperti big data untuk analisis epidemiologi, telemedicine untuk memperluas akses pelayanan, serta pengembangan terapi mutakhir termasuk stem cell dan terapi endobronchial. Dengan dukungan penelitian dan kolaborasi, diharapkan kualitas layanan paru di Indonesia terus meningkat.
Peringatan World Lung Day 2025 kali ini menegaskan pesan penting bahwa kesehatan paru adalah kunci untuk hidup sehat. Masyarakat diimbau untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, mengurangi paparan polusi dan asap rokok, serta melakukan pemeriksaan rutin ke fasilitas kesehatan.
“Setiap individu di Indonesia berhak atas udara bersih dan pelayanan kesehatan paru yang berkualitas. Peringatan World Lung Day adalah pengingat bersama bahwa paru sehat adalah fondasi hidup sehat,” tutup dr. Arief.
(red/Maya)