ORASI Demo SEPULTURA (Sepuluh Tuntutan Rakyat) di TUGU MAUK, Bertepatan Hari Pahlawan Nasional, Tolak Proyek PIK 2

Berita70 Dilihat
banner 468x60

INEWSFAKTA.COM | Kabupaten Tangerang –  Masyarakat Banten terdiri dari Koalisi Rakyat Banten, Perwakilan Mahasiswa, Aktivis, Advokat, Pejuang Nelayan, menggelar aksi demonstrasi di TUGU MAUK, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, dengan menyampaikan Sepuluh Tuntutan Rakyat (SEPULTURA) kepada Pemerintah Pada senin siang pukul 13.30 WIB, hingga sore hari. (10 November 2025)

Aksi damai yang mengatasnamakan Koalisi Rakyat Banten yang menolak PIK 2 dan anti oligarki ini dihadirii Kang Kholid Nelayan Banten, Said Didu, Mantan KPK Abraham Samad, Tim penasehat Kuasa Hukum Ahmad Khozinudin.S.H., M.H., Ustad Alfian Tanjung, Mayjen (Purn) Soenarko dan Tokoh Nasional lainnya.

banner 336x280

Tuntutannya antara lain:
1. Hentikan proyek PIK 2 dan proyek lainnya yang menyengsarakan rakyat Banten.
2. Tangkap dan adili pelaku perampasan tanah, termasuk Aguan, Antony Salim, Jokowi, Nono Sampono, dan Ali Hanafia Lijaya, serta antek-antek mereka.
3. Kembalikan tanah yang dirampas PIK 2, termasuk milik warga dan aset negara.
4. Hentikan kriminalisasi dan pulihkan nama baik warga korban.
5. Aparat kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan harus membela rakyat, bukan menjadi kaki tangan Aguan.
6. Larang truk tanah PIK 2 melintas di jalan negara dan tuntut biaya perbaikan jalan.
7. Batalkan kerjasama Pemkot Serang dengan perusahaan Tiongkok untuk kawasan industri di Sawah Luhur.
8. Cabut Perda RT/RW dan kembalikan ke zona hijau untuk pertanian dan pertambakan.
9. Tangkap calo-calo tanah di Banten Utara.
10. Presiden harus bersama rakyat, bukan di bawah bayang-bayang Jokowi dan Aguan.

Kuasa Hukum Ahmad Khozinudin, S.H., M.H., saat di temui Awak media mengatakan , bahwa Kami berdiri di sini hari ini untuk mendukung perjuangan masyarakat Banten dalam menuntut keadilan dan kebenaran. Kami telah mendengar tuntutan masyarakat Banten yang disampaikan melalui SEPULTURA, dan kami sepenuhnya mendukung tuntutan tersebut.”Tegasnya

Masih Ahmad Khozinudin, kami menyerukan kepada Pemerintah untuk segera menghentikan proyek PIK 2 dan proyek lainnya yang menyengsarakan rakyat Banten, dan kami juga menyerukan kepada aparat kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan untuk membela rakyat, bukan menjadi kaki tangan Aguan dan para pelaku perampasan tanah.Kami akan terus berjuang bersama masyarakat Banten untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran.”Ujarnya

Salah satu dari perwakilan Mahasiswa menyerukan Orasinya di atas Mobil Komando, “Kami, mahasiswa, berdiri di sini hari ini untuk menyuarakan aspirasi rakyat Banten. Kami menolak proyek PIK 2, yang merampas tanah dan hak-hak rakyat. Kami menuntut pemerintah untuk menghentikan proyek ini dan mengembalikan tanah kepada rakyat. Kami juga menuntut aparat untuk tidak membela kepentingan oligarki, tapi membela rakyat.”Ucapnya

Ustad Alfian Tanjung menyampaikan, bahwa hari ini untuk menyuarakan kebenaran. Kami tidak bisa diam melihat rakyat Banten dizalimi oleh proyek PIK 2. Kami menuntut pemerintah untuk menghentikan proyek ini dan mengembalikan tanah kepada rakyat. Kami juga menuntut aparat untuk tidak membela kepentingan oligarki, tapi membela rakyat. Kami akan terus berjuang untuk keadilan dan kebenaran. Allahu Akbar! “Tuturnya.

Masih ditempat yang sama, Kang Kholid menyerukan, “Kami, nelayan Banten, sudah puluhan tahun mengandalkan laut untuk mencari nafkah. Tapi sekarang, proyek PIK 2 mengancam kehidupan kami. Kami tidak bisa diam melihat tanah dan laut kami dirampas. Kami menuntut pemerintah untuk menghentikan proyek ini dan mengembalikan tanah dan laut kepada rakyat. Kami akan terus berjuang demi rakyat Banten yang terdzolimi oleh para Oligarki, Aguan dan Jokowi Cs.”Pungkasnya

Mantan KPK Abraham samad menambahkan,”Kami tidak bisa membiarkan kejahatan berlalu begitu saja. Kami menuntut penegakan hukum yang adil dan transparan. PIK 2 adalah contoh korupsi besar yang harus diusut tuntas. Kami tidak akan berhenti sampai keadilan ditegakkan!.”Tutupmya

Aksi berjalan lancar, Aman dan Kondusif, Seluruh TNI POLRI setempat turun untuk mengamankan Orasi Sepultura, ini merupakan bentuk protes masyarakat Banten terhadap kebijakan pemerintah yang yang diduga dianggap tidak berpihak pada rakyat.

Massa aksi yang meninggalkan lokasi Tugu Mauk dikawal masing-masing petugas Polsek, terutama dari wilayah Pantura. Aktivitas di sekitar “TUGU MAUK” kembali berangsur normal, aman dan kondusif.

Red/Hariri

banner 336x280

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *