Akses Darat Terputus, Polri Airdrop Bantuan ke Wilayah Terisolasi dengan Operasi Udara Jangkau Sumut, Sumbar & Aceh

Polri101 Dilihat
banner 468x60

INEWSFAKTA.COM | Jakarta, 30 November 2025 — Polri mengakselerasi pengiriman bantuan kemanusiaan dengan mengerahkan operasi udara di tiga provinsi terdampak banjir, yakni Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh. Di wilayah yang akses daratnya terputus total, bantuan dikirim melalui airdrop helikopter, sementara distribusi logistik berskala besar dilakukan dengan pesawat angkut yang mendarat di bandara sebagai pusat distribusi lanjutan. Upaya ini dilakukan dengan prinsip berpacu dengan waktu, mengedepankan manajemen logistik yang efisien agar bantuan tidak terhambat kondisi medan dan segera diterima masyarakat.

Di Sumut, helikopter AW-169 (P-3309) difokuskan untuk masuk ke titik terdalam yang tidak dapat dijangkau kendaraan maupun pesawat. Tiga desa terisolasi total menjadi sasaran prioritas, yakni Desa Pagaran Lambung (Adian Koting, Tapanuli Utara), Desa Naga Timbul dan Desa Nauli (Sitahuis, Tapanuli Tengah). Airdrop membawa bahan pangan, pakaian layak pakai, obat-obatan, serta perlengkapan darurat untuk memastikan suplai tetap masuk meski jalur darat belum terbuka.

banner 336x280

Di saat yang sama, Polri mengoperasikan pesawat Fokker 27 MK50 dan CN 295 untuk pendistribusian logistik dalam jumlah besar tanpa sistem airdrop, melainkan melalui pendaratan langsung di bandara sebagai jalur penyangga bantuan. Dalam dua hari operasi, 29–30 November 2025, total suplai udara yang berhasil dikirim mencapai 11,1 ton, dengan rincian 9 ton pada hari pertama dan tambahan 2,1 ton ke Sumut pada hari kedua. Untuk memperkuat respon di Aceh, Polri juga mengirim 20 ton logistik Slog serta 905,5 kg perlengkapan Brimob yang mencakup perahu karet, helm, rompi, hingga dayung untuk memfasilitasi evakuasi di kawasan genangan air.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Trunoyudo menegaskan bahwa percepatan distribusi tidak boleh berhenti, terutama selama akses darat belum pulih. “Hari kedua pemberangkatan udara, kami terus menginventarisasi lokasi yang masih terputus. Sambil menunggu akses darat terbuka, Polri akan terus bekerja sama dengan TNI, BPBD, dan pemerintah daerah untuk memasok bantuan dari udara. Distribusi harus tetap berjalan,” ujarnya. Polri menekankan bahwa operasi ini adalah perlombaan dengan waktu, mengutamakan kecepatan suplai agar kebutuhan warga tercukupi sebelum pasokan lokal habis.

Untuk mendukung kelancaran operasi, Polri saat ini menyiagakan 3 pesawat angkut dan 14 helikopter yang dapat digerakkan setiap saat untuk evakuasi, pemantauan udara, dan distribusi bantuan ke wilayah-wilayah sulit dijangkau. Selain itu, penguatan udara juga dilakukan di provinsi terdampak dengan dislokasi 2 helikopter ke Aceh, 2 ke Sumatera Utara, dan 1 ke Sumatera Barat. Konfigurasi armada ini dipilih berdasarkan urgensi lapangan, cakupan dampak bencana, serta kebutuhan evakuasi dan distribusi logistik yang harus terus berlangsung tanpa henti.

Di darat, laut, dan udara — Polri hadir memastikan bantuan tidak berhenti, bergerak cepat dan terukur agar masyarakat terdampak dapat segera pulih dan kembali bangkit.

(red)

banner 336x280

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *